Yogyakarta - Di tengah hiruk-pikuk zaman yang cepat dan kadang kehilangan makna, hari ini sebuah karya musik yang jujur dan dalam bertajuk “Perjalanan Cinta” resmi diperkenalkan kepada publik dalam sebuah acara peluncuran hangat di Gedung GIK UGM, Yogyakarta.
Lagu ini lahir dari sebuah kisah nyata-kisah cinta sederhana, tapi kuat, antara Anggito Abimanyu dan sang istri yang tumbuh sejak masa-masa mereka aktif di Gelanggang Mahasiswa UGM. Lirik ditulis langsung oleh Anggito, seorang akademisi dan ekonom yang ternyata menyimpan sisi puitis dalam dirinya.
Yovie Widianto, sang maestro musik romantis Indonesia, memberi sentuhan musikal yang membuat lirik tersebut berbicara lebih dalam. Bukan hanya soal cinta dua insan, tapi tentang waktu, tentang kenangan, tentang bagaimana cinta bisa tumbuh perlahan dan bertahan lama.
Dalam acara ini juga ditayangkan video musik “Perjalanan Cinta” yang digarap dengan pendekatan visual yang puitis dan intim, menyelaraskan narasi lirik dan emosi lagu. Turut serta dalam produksi video musik ini adalah musisi dan vokalis kebanggaan UGM yakni Brian Prasetyoadi dan Afriza Animawan.
Acara dipandu oleh Garin Nugroho, yang menambah kedalaman dengan sudut pandang seniman yang tak pernah setengah hati. Hadir pula dua sosok sentral:
- Anggito Abimanyu (penulis lirik)
- Yovie Widianto (komposer)
Lagu ini bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk dirasakan. Karena pada akhirnya, semua orang pernah—atau sedang—menjalani perjalanan cinta mereka masing-masing.
Sebagai penanda bahwa lagu ini akan hidup lebih panjang, “Perjalanan Cinta” juga akan dibawakan secara live di panggung Prambanan Jazz Festival 2025. Di panggung yang menggabungkan keindahan budaya dan musik, kisah cinta ini akan dinyanyikan di bawah langit Candi Prambanan.
